IndoInsight.com –
Konflik terbaru di Ethiopia kembali memanas dalam beberapa bulan terakhir, ditandai dengan peningkatan serangan drone yang diduga menyasar warga sipil. Kejadian ini memicu keprihatinan mendalam tentang penggunaan kekuatan militer dan dampaknya terhadap masyarakat tak berdosa.
Kehidupan di Bawah Bayangan Ketakutan:
Warga desa di Amhara kini hidup dalam bayangan ketakutan yang konstan. Setiap dengung drone di langit memicu kepanikan, tak tahu kapan serangan mematikan akan datang. Cerita pilu bermunculan dari berbagai penjuru, menggambarkan keluarga-keluarga yang kehilangan orang tercinta, rumah-rumah hancur, dan ladang-ladang terbakar. Dampak psikologis serangan ini tak terhitung, meninggalkan trauma mendalam bagi para korban dan komunitas.
Korban Jiwa yang Tidak Bersalah:
Laporan-laporan dari berbagai sumber, termasuk organisasi-organisasi HAM, dan kesaksian warga, menunjukkan bahwa banyak serangan drone menghantam target sipil. Petani yang bekerja di ladang, anak-anak yang sedang bermain, dan bahkan pelayat di upacara pemakaman menjadi korban serangan yang tampaknya tak pandang bulu. Kehilangan nyawa yang tak berdosa ini memicu kecaman dari berbagai pihak, dan menguatkan dugaan tentang pelanggaran hukum humaniter internasional.
Menuntut Akuntabilitas dan Keadilan:
Tragedi di Amhara menuntut keadilan dan akuntabilitas. Investigasi independen dan transparan mutlak diperlukan untuk mengungkap kebenaran di balik serangan ini dan memastikan para pelaku dimintai pertanggungjawaban. Selain itu, penting untuk menekankan pentingnya mematuhi hukum humaniter internasional, yang mengedepankan perlindungan terhadap warga sipil dalam konflik bersenjata.