IndoInsight.com –
Apa yang dimakan para pejabat dan bagaimana mereka makan telah menjadi unsur penting dalam upaya menemukan titik temu di tengah hubungan yang tegang.
Para pejabat Amerika Serikat (AS) yang sedang berkunjung ke China kini tak hanya disibukkan dengan urusan kenegaraan, tetapi juga dengan sumpit. Ya, keterampilan menggunakan sumpit para pejabat AS tersebut ternyata turut menjadi sorotan dan berperan dalam upaya meredakan ketegangan antara kedua negara.
Dilansir Al Jazeera, Menteri Keuangan AS Janet Yellen baru-baru ini menjalani kunjungan keduanya ke China dalam waktu kurang dari setahun. Yang menarik, pilihan menu makanannya tak luput dari perhatian publik China.
Sebelumnya pada kunjungan pertamanya Juli lalu, Yellen telah mencuri perhatian publik China dengan pilihan santapnya di sebuah restoran di Beijing yang menyajikan hidangan khas Yunnan, termasuk jamur yang konon bisa ber efek halusinogen jika tidak dimasak dengan benar. Keberaniannya mencoba kuliner tersebut membuatnya viral di media sosial China.
Kali ini, Yellen tak hanya kembali menjadi sorotan karena pilihannya mencicipi hidangan Kanton dan Sichuan yang otentik, tetapi juga karena kemampuannya menggunakan sumpit saat bersantap di sebuah restoran Kanton berusia 1880 tahun.
Keahlian Yellen menggunakan sumpit mengingatkan publik China pada Presiden AS Richard Nixon yang juga terkesan piawai menggunakan sumpit saat kunjungan bersejarahnya ke China pada tahun 1972.
Para diplomat asing di China tentu sudah mafhum betapa pentingnya jamuan makan bersama dalam diplomasi. Menurut seorang diplomat Eropa di Beijing, makan bersama merupakan salah satu prioritas utama ketika berinteraksi dengan pejabat China.
Tren “diplomasi santap” ini sebenarnya memiliki akar sejarah yang panjang. Pejabat China juga pernah menggunakan jamuan makan untuk meningkatkan citra AS di mata publik China menjelang kunjungan Nixon. Foto-foto warga AS yang bersahabat dengan rezim China, seperti jurnalis Edgar Snow, saat menghadiri jamuan kenegaraan disebarluaskan secara luas di media nasional maupun internal partai.
Pergeseran nada pemberitaan media pemerintah China terhadap hubungan AS-China dalam beberapa bulan terakhir turut mendukung tren diplomasi santap ini. Pasalnya, Partai Komunis China sedang berupaya menstabilkan hubungan bilateral di tengah tantangan ekonomi domestik.
Simbolisme di balik pilihan menu makanan dan penggunaan sumpit para pejabat AS diharapkan dapat membangun suasana yang lebih harmonis dalam hubungan AS-China.