IndosInight.com –
Pasokan peluru kendali artileri dari Eropa untuk Ukraina hanya sebagian kecil dari yang mereka butuhkan, sementara Korea Utara justru meningkatkan bantuan untuk Rusia. Hal ini, menurut para analis, menimbulkan tantangan bagi Kyiv di tahun depan.
Ketimpangan Bantuan Militer
Meskipun Ukraina telah berhasil melawan kekuatan militer Rusia yang jauh lebih besar, mereka berjuang untuk mempertahankan tingkat tembakan artileri yang diperlukan untuk merebut wilayah yang hilang. Sekutu Eropa, yang menjadi sumber utama senjata dan amunisi Ukraina, menghadapi keterbatasan produksi dan pasokan mereka sendiri.
Sebagai perbandingan, Rusia mendapat sokongan tak terduga dari Korea Utara, yang dilaporkan memasok sejumlah besar roket dan peluru kendali artileri. Hal ini menambah kekhawatiran bahwa Rusia mungkin dapat meningkatkan serangannya di tahun mendatang.
Tantangan di 2024
Para analis memperingatkan bahwa ketidakseimbangan bantuan militer ini dapat membuat Ukraina rentan pada serangan balik Rusia pada tahun 2024. Jika Rusia berhasil membangun kembali stok amunisi mereka dan melancarkan serangan besar-besaran, Ukraina mungkin kesulitan bertahan tanpa peningkatan dukungan senjata dari Barat.
Upaya Meningkatkan Bantuan
Negara-negara Barat sedang mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan produksi senjata dan amunisi, tetapi ini akan membutuhkan waktu. Amerika Serikat telah berkomitmen untuk menyediakan lebih banyak sistem senjata HIMARS dan amunisi presisi lainnya, tetapi pengirimannya diperkirakan tidak akan dimulai sampai musim panas mendatang.
Ketidakpastian Masa Depan
Dengan dimulainya tahun 2024, masih belum jelas bagaimana perang di Ukraina akan berlangsung. Keberhasilan Ukraina pada akhirnya akan bergantung pada kemampuan mereka untuk mengatasi kekurangan pasokan senjata dan mempertahankan tingkat tekanan militer terhadap Rusia. Sekutu Barat harus meningkatkan upaya mereka untuk memastikan bahwa Ukraina memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk terus berjuang dan mencapai kemenangan.