IndoInsight.com –
Presiden Iran Raisi mengunjungi Pakistan dalam upaya kedua negara untuk memperbaiki hubungan setelah serangan militer balasan yang terjadi tahun ini.
Risiko Sanksi AS
kunjungan ini dibayangi oleh peringatan Amerika Serikat (AS) tentang risiko sanksi. AS khawatir peningkatan hubungan ekonomi antara Iran dan Pakistan dapat melanggar sanksi yang mereka berlakukan terhadap Iran.
Pakar kebijakan luar negeri, Muhammad Faisal, mengatakan ancaman sanksi AS tersebut bertujuan untuk menghalangi Pakistan dan “meningkatkan biaya berbisnis dengan Iran.” Faisal menambahkan bahwa perluasan perdagangan dan aktivitas perbankan formal antara kedua negara tersebut akan lambat, karena bank-bank Pakistan enggan berbisnis secara langsung dengan bank-bank Iran.
Upaya Peningkatan Hubungan Ekonomi
Meskipun ada peringatan dari AS, Iran dan Pakistan sepakat untuk meningkatkan hubungan ekonomi mereka. Kedua negara tersebut menargetkan peningkatan perdagangan bilateral menjadi $10 miliar per tahun selama lima tahun ke depan, dari angka $2 miliar saat ini.
Kesimpulan
Meningkatnya hubungan ekonomi antara Iran dan Pakistan menawarkan potensi, tetapi juga dibayangi oleh risiko sanksi AS. Perusahaan yang mempertimbangkan untuk berbisnis dengan Iran harus menyadari potensi komplikasi ini dan mencari nasihat hukum yang kompeten.