IndoInsight.com –
Militer ‘Israel’ menggunakan bom bunker untuk menyerang target di Jalur Gaza pada Senin, 9 Oktober. Bom-bom ini dirancang untuk menembus terowongan bawah tanah dan bunker, tetapi mereka juga dapat menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur sipil.
Menurut laporan dari Al Jazeera, bom bunker telah digunakan untuk menyerang setidaknya dua target di Gaza, termasuk sebuah rumah dan sebuah sekolah. Rumah itu hancur total, dan sekolah itu rusak parah.
Seorang penduduk Gaza yang tinggal di dekat rumah yang hancur mengatakan bahwa dia dan keluarganya ketakutan ketika bom itu meledak. “Kami pikir rumah kami akan runtuh,” katanya.
Sekolah yang rusak adalah sekolah khusus untuk anak-anak penyandang disabilitas. Direktur sekolah mengatakan bahwa dia khawatir tentang keselamatan anak-anak. “Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika bom itu meledak di dekat sekolah,” katanya.
‘Israel’ mengatakan bahwa mereka menggunakan bom bunker untuk menargetkan Hamas, kelompok militan yang mengontrol Gaza. Namun, kritikus mengatakan bahwa serangan-serangan itu tidak pandang bulu dan menyebabkan kerusakan besar pada warga sipil.
“‘Israel’ tidak peduli dengan kerusakan sampingan,” kata seorang aktivis hak asasi manusia. “Mereka hanya ingin menghancurkan Hamas, bahkan jika itu berarti membunuh warga sipil.”
Pada hari Senin, ‘Israel’ dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata selama 24 jam. Namun, belum jelas apakah gencatan senjata akan bertahan lama.