IndoInsight.com –
Senat Amerika Serikat pada hari Senin (13/2/2024) akhirnya menyetujui paket bantuan senilai $95 miliar untuk Ukraina dan Israel setelah mengalami penundaan yang cukup lama. Namun, rencana ini diperkirakan akan menghadapi hambatan di DPR AS karena mendapat penolakan dari kelompok Republikan garis keras.
Paket bantuan tersebut dialokasikan sebesar $50 miliar untuk Ukraina, yang sebagian besar akan digunakan untuk bantuan militer dalam menghadapi perang yang sedang berlangsung dengan Rusia. Sementara itu, $45 miliar lainnya akan diberikan kepada Israel untuk memperkuat sistem pertahanan udara mereka.
Meskipun RUU ini didukung oleh sebagian besar anggota Senat dari kedua partai, beberapa Republikan konservatif, yang dipimpin oleh Senator Rand Paul, menentang RUU tersebut dengan alasan bahwa Amerika Serikat tidak mampu lagi untuk memberikan bantuan keuangan kepada negara lain sementara menghadapi masalah domestik sendiri. Senator Paul berpendapat bahwa bantuan ini justru melemahkan negara dan mengalihkan sumber daya yang dibutuhkan untuk rakyat Amerika sendiri.
Para pendukung RUU tersebut, termasuk Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, berpendapat bahwa bantuan ini penting untuk keamanan nasional Amerika Serikat dan sekutunya. Schumer mengatakan bahwa Ukraina membutuhkan bantuan untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia, sementara Israel membutuhkan dukungan untuk menghadapi ancaman dari Iran dan kelompok militan lainnya.
“Ini adalah investasi dalam keamanan nasional kita sendiri,” kata Schumer dalam pidatonya di lantai Senat. “Dengan mendukung Ukraina dan Israel, kita mengirim pesan kekuatan dan solidaritas kepada sekutu kita dan mencegah konflik yang lebih luas.”
Meskipun Senat telah menyetujui RUU tersebut, nasibnya di DPR masih belum pasti. Ketua DPR Kevin McCarthy belum secara resmi menyatakan pendiriannya tentang RUU tersebut, tetapi beberapa Republikan konservatif telah bersumpah untuk menentangnya. Jika mereka berhasil memblokir RUU tersebut, maka Presiden Joe Biden harus mencari cara lain untuk memberikan bantuan kepada Ukraina dan Israel.