IndoInsight.com –
Pembunuhan seorang anggota dewan kota di Ekuador pada hari Jumat telah memicu kekhawatiran tentang meningkatnya kejahatan di negara itu menjelang pemilihan presiden pada bulan Februari mendatang.
Anggota dewan kota, Luis Fernando Molina, ditembak mati di rumahnya di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador. Molina adalah anggota Partai Sosialis Ekuador, yang merupakan bagian dari aliansi pemerintah.
Kepolisian Ekuador mengatakan bahwa mereka masih menyelidiki pembunuhan itu, tetapi mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa itu adalah pembunuhan politik.
Pembunuhan Molina adalah pembunuhan politik kedua di Ekuador dalam beberapa bulan terakhir. Pada bulan Juli, seorang anggota dewan kota lainnya, Jaime Nebot, ditembak mati di rumahnya di Guayaquil.
Nebot adalah anggota Partai Demokrat Ekuador, yang merupakan oposisi terhadap pemerintah.
Kedua pembunuhan itu telah memicu kekhawatiran tentang meningkatnya kejahatan di Ekuador. Negara itu telah mengalami peningkatan dalam kejahatan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir.
Pembunuhan Molina terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden. Pemilihan itu akan menjadi tes bagi Presiden Guillermo Lasso, yang telah berjanji untuk memerangi kejahatan.
Lasso telah mengecam pembunuhan Molina dan mengatakan bahwa itu adalah “tindakan terorisme”. Dia mengatakan bahwa pemerintahnya akan bekerja untuk memastikan bahwa para pelaku dihukum.
Kekhawatiran tentang kejahatan telah menjadi isu utama dalam kampanye pemilihan. Para kandidat telah berjanji untuk meningkatkan keamanan di negara itu.
Pemilihan presiden akan diadakan pada tanggal 11 Februari 2023.