IndoInsight.com –
Dewan Perwakilan Rakyat Argentina sedang memperdebatkan RUU “omnibus” yang diajukan oleh Presiden Javier Milei. RUU ini bertujuan melakukan reformasi besar-besaran terhadap ekonomi, politik, bahkan beberapa aspek kehidupan pribadi. Namun, rencana tersebut mendapat tantangan kuat dari kubu oposisi yang berjanji untuk memblokirnya.
RUU omnibus ini awalnya berisi 664 pasal, namun menyusul negosiasi dengan pihak oposisi yang jumlahnya jauh lebih besar di parlemen, kini pasal tersebut telah menyusut hampir setengahnya. Meski demikian, isi RUU tersebut tetap memicu perdebatan dan penolakan dari kubu oposisi.
Presiden Milei, yang dikenal dengan pandangan libertariannya, menginginkan reformasi radikal untuk mengatasi permasalahan ekonomi Argentina yang rumit. Inflasi tinggi, nilai tukar peso yang terus melemah, dan defisit fiskal yang besar menjadi tantangan utama negara tersebut.
Melalui RUU omnibus ini, Milei ingin menerapkan kebijakan seperti:
- Liberalisasi ekonomi: Mengurangi regulasi pemerintah, privatisasi beberapa BUMN, dan membuka lebih banyak investasi asing.
- Reformasi fiskal: Pengurangan pajak penghasilan dan pajak perusahaan, serta pembatasan pengeluaran pemerintah.
- Pembaruan politik: Pengurangan jumlah anggota parlemen, sistem pemilihan yang lebih proporsional, dan pembatasan masa jabatan pejabat.
- Kebebasan sosial: Legalisasi narkoba dan prostitusi, serta pembatasan campur tangan pemerintah dalam kehidupan pribadi.
Pihak oposisi, terutama dari kubu Peronis, menilai RUU ini akan semakin memperburuk kondisi masyarakat. Mereka khawatir liberalisasi ekonomi yang agresif akan merugikan pekerja dan kaum miskin, serta privatisasi BUMN akan mengurangi akses terhadap layanan publik yang terjangkau.
Selain itu, mereka juga keberatan dengan beberapa aspek reformasi politik dan sosial yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tradisional Argentina.
Debat atas RUU omnibus ini diperkirakan akan berlangsung alot dan berkepanjangan. Keberhasilan atau kegagalan RUU ini bergantung pada kemampuan pemerintah untuk meraih dukungan dari pihak oposisi atau mencari suara dari fraksi-fraksi independen.
Perkembangan diskusi mengenai RUU ini patut dicermati karena berpotensi berdampak signifikan terhadap arah kebijakan ekonomi dan sosial Argentina di masa depan.