IndoInsight.com –
Upaya pencarian orang-orang yang berada di dalam kapal selam yang hilang di Samudra Atlantik Utara masih berlanjut. Petugas dari US Coast Guard menyampaikan pentingnya harapan dalam upaya multinasional ini. Meskipun Kapten Jamie Frederick mengatakan bahwa pihak berwenang masih tidak tahu apa sumber suara bawah laut yang dideteksi, ia menekankan bahwa masih ada harapan untuk menyelamatkan lima orang yang berada di dalam kapal selam tersebut. Kapal selam ini sedang menjelajahi reruntuhan Titanic sebelum kehilangan kontak dengan kapal yang memantau pada hari Minggu. Pencarian saat ini difokuskan pada area di mana suara bawah laut tersebut terdeteksi, dan operasi menggunakan kendaraan beroperasi jarak jauh (ROV) telah dipindahkan ke area tersebut.
Peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution yang terlibat dalam operasi pencarian tersebut menggambarkan suara bawah laut tersebut sebagai “suara berdentam-dentam”, dan para ilmuwan sedang bekerja untuk mencari tahu sumber suara tersebut. Kapal selam yang hilang bernama Titan dioperasikan oleh perusahaan berbasis di Amerika Serikat, OceanGate Expeditions. Penumpang yang berada di dalam kapal selam yang hilang termasuk seorang pengusaha Pakistan-Inggris, Shahzada Dawood, dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman; miliarder Inggris Hamish Harding; penjelajah Prancis berusia 77 tahun, Paul-Henri Gargeolet; dan pendiri dan CEO OceanGate Expeditions, Stockton Rush, yang berbasis di Amerika Serikat.
Upaya pencarian dilakukan oleh Amerika Serikat dan Kanada, tetapi juga melibatkan bantuan internasional dari Inggris dan Prancis. Pencarian ini dihadapkan pada kesulitan karena lokasinya yang sangat jauh dari daratan dan koordinasi antara banyak lembaga dan negara. Meskipun demikian, upaya pencarian terus dilakukan dengan penambahan aset seperti kapal, pesawat, dan ROV. Meskipun waktu yang tersisa untuk pasokan oksigen di dalam kapal selam terbatas, para petugas tetap berharap untuk menemukan dan menyelamatkan para penumpang.