IndoInsight.com –
Sebuah upaya pencarian dan penyelamatan massif sedang dilakukan di Samudra Atlantik Utara setelah sebuah kapal selam yang sedang menjelajahi reruntuhan Titanic hilang pada hari Minggu. Kapal penelitian Polar Prince kehilangan kontak dengan kru kapal selam Titan setelah satu jam 45 menit menyelam. Penyelamatan dilakukan oleh perusahaan tur OceanGate dengan bekerja sama dengan lembaga pemerintah. Pada saat ini, area pencarian diperluas ke perairan yang lebih dalam setelah malam pencarian yang tidak berhasil. Armada Amerika Serikat dan Kanada dilibatkan dalam operasi penyelamatan tersebut. Saat ini, upaya pencarian telah memasuki hari kedua.
Titanic expedition vessel, Polar Prince, yang digunakan untuk mengangkut turis
Kapal selam Titan diperkirakan berada sekitar 900 mil (1.450 km) dari pantai Cape Cod pada saat itu. Rear Admiral John Mauger dari US Coast Guard mengatakan bahwa pencarian di area yang terpencil seperti ini merupakan tantangan. Pencarian dilakukan di permukaan air dan juga menggunakan sonar bawah air. Sonar buoys juga ditempatkan di area tersebut. Jika kapal selam ditemukan di bawah air, diperlukan keahlian tambahan untuk melakukan penyelamatan, dan US Coast Guard telah meminta bantuan dari Angkatan Laut AS dan sektor swasta.
Ada lima orang di kapal selam Titan, empat di antaranya telah dikonfirmasi. Di antara mereka adalah Hamish Harding, seorang pengusaha dan penjelajah asal Inggris, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, serta penjelajah asal Prancis, Paul-Henry Nargeolet. Kapal selam Titan melakukan ekspedisi ke reruntuhan Titanic yang terletak 3.800 meter di dasar Samudra Atlantik. Kapal selam Titan yang hilang dibangun untuk menyelam hingga kedalaman 4.000 meter dan dilengkapi dengan peralatan navigasi sonar dan kamera 4K.
Penyebab hilangnya kapal selam masih belum diketahui dengan pasti. Salah satu skenario adalah kemungkinan kapal selam tersebut telah memicu “drop weight” setelah terjadi keadaan darurat, sehingga naik ke permukaan air. Skenario lainnya adalah kerusakan pada lambung kapal yang mengakibatkan kebocoran. Jika kapal selam itu tenggelam ke dasar laut dan tidak bisa naik kembali dengan daya sendiri, pilihan yang tersedia sangat terbatas karena sedikit kapal yang dapat mencapai kedalaman tersebut. Kapal selam angkatan laut juga tidak bisa mencapai kedalaman Titanic.
Kapal selam Titan merupakan kapal selam berawak lima orang yang digunakan untuk menjelajahi reruntuhan Titanic, melakukan survei, pengambilan data, produksi film dan media, serta pengujian perangkat keras dan perangkat lunak di perairan dalam. Kapal selam ini dilengkapi dengan sistem pencahayaan dan navigasi sonar terkini, serta peralatan video dan fotografi 4K yang dipasang