IndoInsight.com –
Di bawah langit Ayodhya yang sunyi, sekularisme India dikubur dalam tumpukan politik safron. Derap kemenangan kaum nasionalis Hindu dalam pembangunan kuil Ram menabuh genderang nestapa bagi umat Muslim, seolah-olah bayang-bayang Ayodhya kini menghantui mereka di setiap sudut negeri.
Bagi umat Muslim India, Ayodhya bukan sekadar tanah dan batu, kuil dan puing. Ayodhya adalah luka menganga, sejarah kelam yang tercoreng ketegangan dan kerusuhan agama. Pengadilan telah memutus, kuil dibangun, namun keadilan terasa fana, digantikan oleh kemenangan kaum mayoritas yang menusuk-nusuk hati kaum minoritas.
Di bawah naungan bendera safron, toleransi kian terkikis. Sekularisme, pilar fundamental India, seolah-olah hanya hiasan dinding yang pudar warnanya. Ujaran kebencian, stigmatisasi, dan diskriminasi menjadi menu sehari-hari bagi Muslim India. Ketakutan merayap bagai kabut hitam, menyelimuti kehidupan mereka dari Delhi hingga pedalaman Uttar Pradesh.
Di kantor, tatapan curiga rekan Hindu menjadi belenggu tak kasat mata. Di sekolah, anak-anak Muslim ditertawakan karena nama dan keyakinan mereka. Di jalanan, sorakan “Jai Shri Ram” terasa bagai ancaman terselubung, mengingatkan akan kekuasaan Hindu yang kian mengakar.
Ayodhya tak lagi sekadar nama sebuah kota. Ia simbol kemenangan Hindu, kekalahan Muslim, dan pengingatan pahit akan kerentanan hidup sebagai minoritas. Ke mana pun Muslim India pergi, jejak Ayodhya mengikuti. Di setiap tatapan curiga, di setiap suara sumbang, di setiap kebijakan diskriminatif, kisah Ayodhya berbisik, menusuk luka yang belum sembuh.
Kini, di bawah langit Ayodhya yang sunyi, harapan kian redup. Bisikan persaudaraan dan keadilan terasa asing di telinga. Namun, di kedalaman hati, Muslim India takkan menyerah. Mereka akan terus berjuang, menggenggam erat keyakinan dan cita-cita, meyakini bahwa meski terkubur, sekularisme India takkan pernah benar-benar mati.
Ayodhya mungkin telah dimenangkan, tapi perjuangan hak asasi, kesetaraan, dan keadilan baru saja dimulai. Dan dalam perjuangan itu, kisah Ayodhya takkan hanya jadi nestapa, tapi juga api yang membakar semangat, pengingat untuk tak pernah berhenti memperjuangkan tanah air yang lebih adil bagi semua.