IndoInsight.com –
Setidaknya 28 orang tewas dan lebih dari 20 lainnya masih hilang setelah kebakaran terjadi di tambang batubara milik perusahaan baja raksasa ArcelorMittal di Kazakhstan pada hari Sabtu (28/10/2023).
Kebakaran tersebut dilaporkan terjadi di tambang Kostenko, di wilayah Karaganda, Kazakhstan. Menurut Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan, 206 dari 252 orang yang berada di tambang tersebut berhasil dievakuasi, dengan 18 orang membutuhkan bantuan medis.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemerintahnya akan mengakhiri kemitraan investasinya dengan ArcelorMittal. Dia juga menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengumumkan hari berkabung nasional pada tanggal 29 Oktober.
Pemerintah Kazakhstan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang menyelesaikan kesepakatan untuk menasionalisasi ArcelorMittal Temirtau, yang mengoperasikan pabrik baja terbesar di negara itu.
Kebakaran di tambang Kostenko adalah yang terbaru dalam serangkaian kecelakaan kerja di tambang-tambang yang dioperasikan oleh ArcelorMittal di Kazakhstan. Pada bulan Agustus, empat penambang tewas setelah kebakaran terjadi di tambang yang sama, sementara lima orang tewas akibat kebocoran gas metana di lokasi lain pada bulan November 2022.
ArcelorMittal telah berulang kali dituduh gagal mematuhi peraturan keselamatan dan lingkungan. Pada tahun 2021, perusahaan tersebut didenda $1 juta oleh otoritas Kazakhstan karena melanggar peraturan keselamatan di tambangnya.
Kebakaran tambang di Kazakhstan ini adalah tragedi besar dan menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja di industri pertambangan. Pemerintah Kazakhstan harus melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tragedi seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan.