IndoInsight.com –
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengambil sumpah kabinet baru pada akhir pekan lalu, memulai apa yang ia sebut sebagai “periode kejayaan baru” bagi Republik Turki saat memasuki abad kedua, dan yang ia harapkan akan mengukuhkan kekuasaannya atas negara dengan 85 juta penduduk. Penunjukan kabinet mengisyaratkan adanya kembalinya kebijakan ekonomi ortodoks sambil tetap melanjutkan kebijakan luar negeri, saat presiden memasuki dasawarsa ketiganya berkuasa.
Dalam hal ekonomi, kembalinya Mehmet Simsek sebagai menteri keuangan telah dinantikan dengan antusias di kalangan bisnis di dalam dan luar negeri. Kebijakan ekonomi tak konvensional Erdogan selama beberapa tahun terakhir telah menyebabkan krisis biaya hidup dan penurunan tajam nilai lira Turki. Upaya untuk membela mata uang yang terpukul itu telah mengakibatkan cadangan bank sentral Turki turun ke level terendah. Lira Turki anjlok 7% pada hari Rabu, mencapai 22,98 terhadap dolar AS. Itulah yang akan dihadapi Simsek ketika ia memegang jabatan tersebut.