IndoInsight.com –
Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Israel akan mulai menerapkan jeda militer selama empat jam di wilayah Gaza utara setiap hari, mulai hari Kamis (9/11/2023). Pengumuman ini disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.
Jeda militer ini merupakan upaya untuk mengurangi korban sipil dalam konflik yang telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu. Menurut Kirby, jeda ini akan memberi warga Palestina waktu untuk melarikan diri dengan menggunakan dua jalur kemanusiaan.
Dua jalur kemanusiaan tersebut adalah:
- Koridor evakuasi yang menghubungkan Gaza utara dan selatan, yang dibuka selama empat jam setiap hari.
- Jalur bantuan kemanusiaan yang dibuka selama 24 jam untuk mengirimkan bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.
Israel juga telah membuka beberapa pos pemeriksaan di sepanjang perbatasan Gaza untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan wilayah tersebut.
Hingga saat ini, konflik antara Israel dan Hamas telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dan 12 warga Israel.
Kirby mengatakan bahwa AS akan terus mendorong kedua belah pihak untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif. Namun, ia menegaskan bahwa gencatan senjata tersebut tidak boleh “melegitimasi” tindakan Hamas.
“Kami tidak akan menerima gencatan senjata yang hanya akan membantu Hamas dan membenarkan apa yang mereka lakukan pada 7 Oktober,” kata Kirby.