IndoInsight.com –
Sebuah kelompok orang Korea Selatan yang terdiri dari politisi, ilmuwan, dan militer, mengadakan pertemuan rahasia di sebuah restoran bawah tanah di Seoul untuk membahas rencana pengembangan senjata nuklir. Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, bahkan mempertimbangkan kemungkinan tersebut, mengkhawatirkan senjata nuklir yang dimiliki oleh Korea Utara. Tindakan tersebut memicu kekhawatiran di kalangan warga Korea Selatan, bahkan 75% publik mendukung pengembangan senjata nuklir. Pada pertemuan tersebut, mereka membahas rencana jika terjadi serangan dari Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara. Jika Kim tidak setuju untuk menyerahkan senjatanya dalam waktu enam bulan, Seoul akan memulai pembangunan senjata nuklir. Namun, ide ini tidak didukung oleh para ahli yang memperingatkan bahwa memiliki senjata nuklir tidak membuat dunia lebih aman. Pada saat yang sama, Amerika Serikat yang mempertahankan keberadaan pasukannya di Korea Selatan, terus berupaya untuk memastikan bahwa negara ini tidak mengembangkan senjata nuklir. Namun, rasa kekhawatiran dan kecemasan warga Korea Selatan semakin meningkat dan banyak dari mereka merasa bahwa Amerika Serikat tidak akan melindungi mereka dalam situasi perang.