IndoInsight.com –
Rusia telah menggunakan bom terbangnya yang dilengkapi dengan teknologi glide bombs yang sangat efektif dan sulit dilacak oleh radar, sehingga membuat Ukraina harus merevisi rencana kontra serangannya. Glide bombs yang memiliki sayap ini memberikan jarak yang lebih jauh pada pesawat Rusia sehingga dapat menghindari risiko saat melepaskan amunisi dekat garis depan. Karena hampir tidak terdeteksi oleh radar, bom ini memberikan pesawat tempur Rusia kemampuan untuk menggunakan kekuatan udara secara efektif untuk mempengaruhi operasi darat.
Ukraina memiliki jumlah sistem pertahanan udara Soviet yang sudah kuno, sedangkan sistem pertahanan udara jarak pendek sebagian besar terletak di garis depan, sementara sistem rudal jarak jauh terletak jauh di belakang garis depan untuk mempertahankan kota dan menjaga jarak dari serangan artileri dan drone Rusia.
Seiring Ukraina beralih dari stok sistem pertahanan udara era Soviet, Kiev menemukan dirinya hanya memiliki sejumlah kecil sistem jarak menengah-hingga-jauh untuk mempertahankan diri dari serangan udara. Kebanyakan sistem pertahanan udara jarak pendeknya terletak di garis depan, sedangkan sistem rudal jarak jauh terletak jauh di belakang garis depan untuk mempertahankan kota dan menjaga jarak dari serangan artileri dan drone Rusia.
Serangan glide bomb juga menimbulkan pertanyaan di Kiev tentang apakah sistem pertahanan udara harus dipindahkan dari pusat-pusat penduduk untuk mendukung kontra serangan yang akan datang. Namun demikian, bantuan pesawat tempur Barat untuk membantu menyamakan kondisi masih jauh dari kenyataan.