IndoInsight.com –
Tensi antara Azerbaijan dan Armenia kembali meningkat setelah Azerbaijan meluncurkan serangan udara ke wilayah Nagorno-Karabakh yang dikuasai Armenia pada hari Selasa, 19 September 2023. Serangan tersebut memicu kecaman dari dunia internasional, termasuk dari Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis.
Azerbaijan mengatakan bahwa serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas provokasi dari Armenia. Namun, Armenia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Azerbaijan sedang mencoba untuk memulai konflik baru.
Serangan itu merupakan yang pertama sejak perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada tahun 2020. Perjanjian tersebut mengakhiri perang enam minggu antara kedua negara yang menewaskan ribuan orang dan menyebabkan pengungsian ratusan ribu orang.
Reaksi Dunia
Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis, yang merupakan co-chairs dari Grup Minsk yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan konflik Nagorno-Karabakh, semuanya mengutuk serangan itu.
“Kami sangat prihatin dengan eskalasi baru dalam konflik Nagorno-Karabakh,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS. “Kami menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengambil langkah-langkah untuk de-eskalasi ketegangan.”
“Kami menyerukan kedua belah pihak untuk kembali ke jalur diplomasi dan bekerja sama untuk menyelesaikan konflik ini secara damai,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat memperburuk situasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis.