IndoInsight.com –
Rusia yang sedang berperang di Ukraina sedang melemahkan pengaruhnya di Asia Tengah. China berusaha mengisi kekosongan tersebut. Pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, menyambut negara-negara Asia Tengah pekan ini dalam upaya Beijing untuk memperluas jangkauannya ke wilayah yang selama ini dianggap sebagai wilayah pengaruh Rusia. Para pemimpin Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan berkumpul di kota tengah Tiongkok, Xi’an, untuk menghadiri pertemuan yang dimulai pada Kamis. Pertemuan tersebut adalah pertemuan tatap muka pertama antara kepala negara bersama dengan Tiongkok sejak mereka menjalin hubungan diplomatik setelah runtuhnya Uni Soviet, menurut media negara Tiongkok. Pertemuan ini juga merupakan upaya dari Beijing untuk memperluas pengaruhnya di Asia Tengah, di mana Rusia—yang sekarang teralihkan perhatiannya oleh invasi Ukraina yang merugikan dan gagal—selama ini menjadi mitra kekuatan besar yang dominan.
Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 29 dari 30 rudal jelajah yang diluncurkan Rusia semalam, menurut pernyataan dari Angkatan Udara Ukraina di Telegram. Rudal-rudal itu datang dalam “beberapa gelombang” dan “dari arah yang berbeda,” kata pernyataan tersebut. “Total ada 30 rudal jelajah yang diluncurkan dari laut, udara, dan darat,” kata Angkatan Udara Ukraina dalam pernyataannya, sambil menambahkan bahwa pertahanan udara “menghancurkan 29 rudal jelajah.” Angkatan Udara juga mengklaim berhasil menembak jatuh dua drone serangan dan dua drone rekognisi. Beberapa ledakan terdengar semalam di seluruh Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, saat otoritas mengaktifkan pertahanan udara untuk menghadapi serangan Rusia secara nasional.