IndoInsight.com –
Pemerintah China sedang mempertimbangkan untuk melarang penjualan pakaian yang dianggap “melukai perasaan” negara. Larangan ini akan mencakup pakaian yang menampilkan simbol-simbol yang dianggap tabu atau menyinggung, seperti bendera nasional atau lambang partai.
Larangan ini diusulkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China. Kementerian tersebut mengatakan bahwa larangan ini diperlukan untuk “melindungi kepentingan nasional dan mempromosikan moralitas publik.”
Jika larangan ini diberlakukan, maka akan berdampak pada industri fashion China. Banyak merek fashion China yang menjual pakaian dengan simbol-simbol yang dianggap tabu atau menyinggung.
Larangan ini juga akan menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berekspresi di China. Banyak yang berpendapat bahwa larangan ini merupakan bentuk pembatasan kebebasan berekspresi.
Berikut adalah beberapa contoh pakaian yang kemungkinan akan dilarang jika larangan ini diberlakukan:
- Pakaian dengan simbol-simbol komunis, seperti palu dan arit.
- Pakaian dengan bendera nasional China yang dimodifikasi.
- Pakaian dengan gambar-gambar yang dianggap menyinggung, seperti gambar Buddha yang digambarkan dalam keadaan tidak pantas.
Larangan ini masih dalam tahap proposal dan belum diberlakukan secara resmi. Namun, jika larangan ini diberlakukan, maka akan menjadi langkah terbaru China untuk membatasi kebebasan berekspresi.