IndoInsight.com –
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memerintahkan para pejuang Wagner, kelompok tentara bayaran yang diduga terlibat dalam berbagai konflik di seluruh dunia, untuk bersumpah setia kepada negara. Dekrit tersebut ditandatangani pada Jumat (26/8/2023), dua hari setelah kematian pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, dalam kecelakaan pesawat.
Dekrit tersebut mewajibkan semua anggota formasi sukarelawan, istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan kelompok tentara bayaran, untuk bersumpah setia kepada Rusia. Sumpah tersebut harus dilakukan di depan bendera Rusia dan dalam bahasa Rusia.
Langkah ini dipandang sebagai upaya Putin untuk membawa kelompok-kelompok tentara bayaran di bawah kendali negara yang lebih ketat. Wagner sendiri telah lama menjadi sumber kontroversi, dengan tuduhan bahwa mereka telah terlibat dalam kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia.
Pada tahun 2019, Uni Eropa dan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Wagner atas dugaan keterlibatannya dalam perang di Suriah dan Libya. Sanksi tersebut melarang anggota Wagner memasuki wilayah UE dan AS.
Kematian Prigozhin, yang diyakini tewas dalam kecelakaan pesawat bersama tujuh orang lainnya, telah menimbulkan spekulasi tentang masa depan Wagner. Namun, dekrit Putin menunjukkan bahwa Rusia masih berniat untuk menggunakan kelompok tentara bayaran tersebut untuk kepentingannya.